Monday, November 15, 2010

Malam ini sepi begitu menyayat.....
Seperti sepasang pisau dan hati yang tersayat....

Tak terdengar suara jengkerik
Maupun kuntilanak yang terkikik.....

Mengapa malam ini begitu senyap
Dan langit pun terasa amat gelap....

Kemana perginya hatiku?
Dan entah ada dimana pula pikiranku,
yang selama ini selalu menemani resah gelisah ku?

Tuesday, June 15, 2010

Buat mu.....


Entah mengapa hati ini begitu galau
Setiap detik lalui waktu tanpa sanggup dihalau
Tepiskan kenangan-kenangan tentang masa lampau
Endapkan lara dan rindu akan hadirnya engkau
Remukkan harap , matikan ingin , padamkan mau....

Fatamorgana....
Rasuki tiap jengkal dan impian yang pernah terlena
Akan hadirnya sosok anggun pemuas dahaga jiwa....

Namun....
Semua itu kini hanya sebatas lamun
Impian sirna dan aku telah terbangun....

Seakan mimpi buruk pengguncang jiwa
Campakkan raga dan merampas asa
Atas sukma kotor yang dihuni lara....

Maaf....
Atas setiap detak waktu yang tak menjawab
Rasa , yang setiap hembus nafas tak tersampaikan
Impian , yang setiap malam hanya bergelayut kosong
Tinggalkan diriku yang kini memeluk bayang....

Fatamorgana kembali temani mimpi malam ini
Akan hadirnya dirimu seperti saat-saat itu....

Thursday, February 18, 2010

Sosok Malaikat

Sesosok malaikat merengkuhku dalam hangat sayapnya
Membuat jiwa ku merasa lebih berharga 
Membuat raga ku sedikit dimanja
Malaikat itu tak bicara apa-apa

Sesosok malaikat merengkuhku dalam hangat sayapnya
Menenangkan setiap jengkal marahku
Meredamkan segenap panas di lubuk hatiku
Malaikat itu tak berkata apa-apa

Sesosok malaikat merengkuhku dalam hangat sayapnya
Begitu menyejukkan perasaanku yang tak menentu
Membawa sukma melayang menembus ketinggian
Malaikat itu masih diam seribu bahasa

Sesosok malaikat merengkuhku dalam hangat sayapnya
Memisahkan roh dari dagingku
Membuatku jauh lebih damai 
Dan lebih ringan dari biasanya

Sesosok malaikat merengkuhku dalam hangat sayapnya
Malaikat itu.....
Malaikat ajal ku.....

Wednesday, February 17, 2010

Sosok pria

Seorang pria adalah sosok yang mampu menyimpan ego nya
Ia mampu menunjukkan amarah saat perlu, atau hanya diam jika tak perlu
Ia mampu menyimpan kegalauan hati nya dan menunda emosi
Karena tak pantas kepala panas dihidangkan di hadapan orang lain

Seorang pria adalah sosok yang mampu menyimpan ego nya
Ia mampu menahan kata bila memang tak pantas terucap
Ia mampu memilih bahasa dalam keterbatasan kesabaran
Ia membiasakan diri menggigit lidah sebelum mulut terbuka
Karena kata yang telah terucap dan mungkin menyakitkan
Tak mungkin ditarik kembali

Seorang pria adalah sosok yang mampu menyimpan ego nya
Ia kuat meski dijatuhkan berkali-kali dan tak pernah dihargai
Ia tegar meski dihancurkan terus-terusan dan tak pernah dianggap
Karena ia memegang teguh apa yang selalu ia perjuangkan dengan kesabaran

Seorang pria adalah sosok yang mampu menyimpan ego nya
Ia mengingkari kesedihan jika memang harus ditelannya di muka umum
Ia tak melepas kacamata dalam pedih pandangan dan tetap menelan semua kembali
Ia menangis jika memang perlu dalam kesendiriannya bersama sepi
Karena tak pantas air mata terlihat dari mata seorang pria

Seorang pria adalah sosok yang mampu menyimpan ego nya
Ia lembut dihadapan wanita yang dicintai nya dan tegas dalam setiap pengajaran
Ia tetap memegang prinsip-prinsip utama walau sedang bersama yang terkasih
Karena seorang pria sejati tak pernah bermaksud menyakiti belahan jiwa nya

Seorang pria adalah sosok yang mampu menyimpan ego nya
Ia sanggup mengorbankan banyak hal bahkan jiwa dan nyawa demi apa yang ia perjuangkan
Ia kadang bersikap bodoh dan tidak peduli diri demi kebahagiaan sang kekasih
Karena pria sejati menghargai rasa dan kepada siapa rasa itu ia beri

Seorang pria adalah sosok yang mampu menyimpan ego nya
Ia mencintai setulus hati, memberi seluruh raga, dan mengasihi tanpa pamrih
Ia belajar dan terus belajar untuk tidak mengecewakan pasangannya
Meski seberapa banyak ia telah tersakiti maupun dihancurkan
Karena menjadi pria sejati adalah proses menuju kedewasaan.....

Sampah.....

Mungkin aku memang sampah yang pantas kau jauhi
Bau.....
Kotor.....
Tak punya nyawa.....
Tak punya perasaan.....
Tak berhati.....



Mungkin aku memang sampah yang patut kau hindari
Selalu buruk di depanmu
Tak pernah benar walau apa kulakukan
Tak punya rasa yang pantas untuk sedikit dihargai

Maaf jika aku mengeluh.....
Karena apa guna seonggok sampah mengaduh
Apa arti sebentuk sampah berkeluh
Dan lalu berharap belas kasih saat ia terjatuh?

Maaf jika aku sedikit ingin dihargai.....
Hanya sesekali butuh disayangi.....
Ingin merasa tak lagi dihindari.....
Dan jadi bagian yang kadang dicari.....

Mungkin aku memang sampah yang pantas kau jauhi
Karena tiada yang kupunya selain diri ini
Tiada yang menemani becanda kecuali sepi
Tiada yang ada di sisi selain sendiri

Mungkin aku memang sampah yang pantas kau jauhi
Dan ku hanya ingin mati.....

Friday, February 12, 2010

Memang gila.....

Memang gila apa yang disebut cinta
Kadang membara panas membakar raga
Kadang beku lebur memaku jiwa
Dan tak jarang meredupkan setiap asa

Memang gila apa yang disebut cinta
Kadang mematikan rasa sekujur dunia
Kadang menghanguskan sukma raungkan dahaga
Dan tak jarang membinasakan setiap insan manusia

Memang gila apa yang disebut cinta
Mengapa harus pula cinta tercipta
Bila hanya membeku leburkan
Bila hanya meredupkan
Bila hanya mematikan
Menghanguskan.....
Membinasakan.....

Dan menggila kan......

Sepi yang begitu Sepi.....


Sepi ini pekat.....
Seperti kopi yang berputar dalam gelasku
Selayak malam yang menyelimuti jiwa letih ku
Bagai langit berjelaga kotaku dini ini

Sepi ini muram.....
Seperti pucat nya bidadari malam dalam bayangku
Selayak halimun terpendar bersentuhan dengan awan
Bagai riak sungai dibawah cahya kemilau bulan

Sepi ini kelam.....
Seperti hitam nya legam sepi mimpiku
Selayak temaram warna bohlam kamar berdebu ku
Bagai bayang-bayang yang mengintai ku dari balik kolong tidur

Sepi ini hitam.....
Seperti gelap hatiku tanpa hadir nya jiwamu
Selayak kosong kalbu ku sejak cinta itu meninggalkanku
Bagai raga ini yang tak lagi dihujani kasih sayang dari mu

Sepi ini sepi.....
Seperti terdiam sendiri tanpa ada yang menemani
Selayak jiwa terbuang yang trak lagi diakui
Bagai keletihan yang menimpa dari segala sisi

Dan masih ku terduduk disini.....
Bersama sepi.....

Wednesday, February 10, 2010

Berbincang dengan sepi.....


Disini ku diam sendiri
Berbincang dengan sepi
Karena memang hanya ia sahabat hati
Yang mampu menghibur diri

Malam mulai larut.....
Dan jelaga hitam kembali menyambut
Dingin nya pekat berteman gelap kabut.....
Melingkupi tubuh ku layaknya selimut

Disini ku diam sendiri
Berbincang dengan sepi
Karena memang hanya ia pemuas hati
Yang mampu tenangkan diri

Sayup-sayup terdengar detak-detik waktu berkata
Ijinkan ingatanku kembali ke saat-saat lalu tentang kita
Yang mungkin hanya singgah tak begitu lama
Namun mampu biarkan jiwa ku menggelora
Dan mungkin sedikit buatku jadi gila.....

Disini ku diam sendiri
Berbincang dengan sepi
Karena memang hanya ia belahan hati
Yang mampu bahagiakan diri

Betapa nyaman setiap menit berlalu antara aku dan sepi
Seakan tak ingin kupergi jauh dari sini
Tinggalkan aku dan dia tanpa pernah kembali
Kemudian lupakan setiap kenangan yang telah terjadi

Disini ku diam sendiri
Berbincang dengan sepi
Maukah kau menjadi sahabat hati,
Yang mampu dampingi sampai nanti,
Hingga jiwa ini telah mati?

Tuesday, February 9, 2010

Saturday, February 6, 2010

Pesona mu dalam bingkai rindu ku (2)

Merona bayang wajahmu di pelupuk impian
Tersenyum tulus manis berselimut embun
Menari gemulai di atas panggung lamunan ku
Menebar rindu sepanjang lorong sepi ini

Batin ku terpesona dalam diam
Terasa mencekam jiwa
Dan mengikat rasa
Ku terpenjara dalam hening

Masih saja aku duduk disini
Memandang wajah sendu mu yang mengikat sukma
Namun tetap engkau tersenyum tulus
Dan aku masih terpukau di atas panggung mu.....

KELAHIRAN - KEMATIAN


Dunia berputar lalui siang - malam
Ada yang lahir
Ada yang pergi

Yang ingin lahir
Harus kuat menanggung dingin
Dan deras nya deru-debu hidup

Yang harus pergi pun
Ada yang dipikul dan ditanggung
Beban selama hidup dipertanggungjawabkan

Namun yang harus pergi
Kini tak lagi dibebani daging

Ia telah pergi
Pergi kini
Untuk menyambut nanti

Berpisah kini,
Untuk bertemu lagi
Nanti.....

Seperti itulah.....

Seperti bendungan air diterpa hujan
Berpuluh ribu kilo tekanan
Dan tak mampu tertampung
Mulai bocor di beberapa titik
Itulah rinduku.....



Selayak sepenggal ujung jari bernama kuku
Ketika terus dipotong dan dipendekkan
Namun tetap tumbuh
Betapapun telah dihabisi
Itulah cintaku.....

Seperti kini
Waktu hujan basahi bumi
Dan seluruh tubuh-jiwa ku merindu
Itulah sayangku untukmu.....

Friday, February 5, 2010

Kertas dan Pena


Di atas kertas putih ini
Kularikan tintaku dengan cepat
Kutuliskan tarian-tarian yang mewujud kata,
Dalam kegalauan




Meski tak meredakan
Namun tak berniat kuhentikan
Karena ia selalu menghidupkan....
Dan meski sedikit,
Ia menceriakan

Dan masih ia tetap berlari dan menari
Menepis galau
Menghalau lelah
Melepas bosan
Dengan mengukir dan mencoretkan nya,
Tanpa henti....

Amanda.....

Sesosok Amanda menapaki Cinta di pahit dunia
Terucap tanya kepada dewa tentang arti rasa
Adakah bahagia dibalik semua lara?
Dan apa makna Cinta sebenarnya....?


Pernah terpinta dari jiwa
Tentang sebentuk asa lewat hati murni nya
Bawa seluruh raga terbang ke awan mimpi
Temukan asa tuk puaskan hati


Namun sang kematian merenggut semua harap
Setiap bias mimpi yang pernah hadir saat terlelap
Seakan membunuh angan ketika datang nya gelap
Dan mematikan semua jawaban yang tak kunjung lengkap


Oh,betapa kejam gelap muram penunggu malam
Betapa keji perampas mimpi menghunjam setiap sudut hati
Betapa perih rasa sedih dibalut letih pembuat lirih
Dan bengisnya sadis mengiris tanpa sanggup ditepis


Sesosok Amanda menapaki Cinta di pahit dunia
Terucap tanya kepada dewa tentang arti rasa
Adakah Cinta sejati yang mungkin menghampiri?
Adakah asa terkata seperti yang selalu dinanti?


Lalu hidup menawarkan simpang pilihan baginya
Sebuah canda kehidupan yang meracuni raga 
Tentang mencinta dan terpuruk kembali,
Atau ingkari hati dan terpuruk sendiri


Dan canda berubah menjadi candu merusak kalbu
Semakin parah menghancur menabur ragu
Tertatih-tatih melangkah pedih dalam hening sedih
Perih hati menambah letih di panas nya api meretih


Inikah rasa nya Cinta sejati?
Seakan onggokan daging busuk yang telah mati?
Selayak bau rendaman makanan babi?
Seperti bentuk buruk dan menjijikan sepotong tai?


Sesosok Amanda menapaki Cinta di pahit dunia
Terucap tanya kepada dewa tentang arti rasa
Mungkinkah ku miliki Cinta yang telah lama dinanti?
Ataukah harap ini tiada berarti hingga mati?


Sesosok Amanda menapaki Cinta di pahit dunia
Sendiri......
Sepi......
Serasa mati......


Apakah malaikat penjemput telah tiba?
Hingga tak lagi ia sanggup merasa adanya rasa?
Tak pula ia mampu mempercayai jiwa......
Serasa mati sudah segenap penuh raga......



Sesosok Amanda menapaki Cinta di pahit dunia
Sampai kapan ia terus sepi sendiri seakan mati?
Mencari sebentuk kebenaran arti setia
Menunggu sebuah kata yang entah nanti mungkin terbukti


Sesosok Amanda menapaki Cinta di pahit dunia
Tak pernah terasa sosok malaikat berjalan dekat nya 
Karena ia terbuta akan jawaban yang selalu di damba
Hingga tak lagi sadar akan makna malaikat di sampingnya......

Thursday, February 4, 2010

Rasa ini....


Lepas.....
Bebas.....
Terhempas.....

Jiwa.....
Asa.....
Lara.....

Peluh.....
Jauh.....
Rapuh.....

Ada.....
Tiada.....
Hampa.....

Gila.....
Rasa.....
Cinta.....?

Ah, tak mungkin.....!

cinta?

Mengapa berharap pada suatu yang tak ada?

Mengapa berpikir bahwa ketiadaan itu akan ada?

Mengapa harus mengada-ada untuk hal yang memang tiada?

Mengapa mencinta jika cinta memang tak tercipta?

Ingat umur.....

Sebuah sesak datang tanpa sanggup mengelak
Hadirkan retak dalam indahnya jejak
Mematikan seluruh gerak
Membunuh setiap sajak


Terasa sangat penuh dalam sejuta luruh
Terbitkan peluh saat hati makin jauh
Tak ingin lagi jatuh
Hanya ingin sembuh


Mungkin ini semua telah buatku gila
Saat rasa harus kembali mencicip lara
Sudah waktu nya di terangi logika
Memimpin jiwa dalam pencarian cinta


Ini kali saja raga terpuruk
Buat hati makin jadi buruk
Asal jangan bikin ngamuk
Mengingat usia yang makin lapuk

Pekat......

Hitam.....
Pekat otak yang begitu kelam
Menjawab muram dengan sejuta karam
Memaknai luka dengan sebentuk diam
Ditengah dingin berselimutkan malam

Gelap.....
Sepercik rasa sempat terbitkan harap
Namun pernah diwarnai kalap
Pahit hati hapuskan gemerlap
Seakan diri rindukan keabadian lelap

Sesak.....
Saat tau cinta ini telah terinjak
Walau harus tetap ku teruskan jejak
Lebarkan sayap dan masih mengepak
Di tengah luka hati yang tak bisa ter-elak

Pahit.....
Begitu penuh dalam arti sebuah sakit
Andai kini aku sanggup sekali lagi bangkit
Dan menatap biru nya langit

Tuesday, February 2, 2010

Habis.....


Semua telah tercurah untukmu.....
Kasih, Sayang, Waktu, Perhatian.....
Cinta, Kepercayaan, Kejujuran.....
Dan tak lagi ada yang tersisa.....
Bahkan untuk diriku sendiri.....

- Friendship Paintbrush -


I always brings my paintbrush wherever I go
Just in case I need to cover up,
For no one saw the real me
I'm scared of showing you myself
Afraid of what you're going to do to me
Afraid....

You will laugh or even mock me up
I'm scared of losing you

I want to peel my paint off completely
To show the truly and really me
But I wanted you to try to understand,
I need you to accept what you seen.
So, if you patient enough and close your eyes,
I'll peel my paint slowly
Please understood the pain
To let myself be seen

Now all is peeled off
I felt naked and cold
And if you still loves me for who I am,
You are my friend, as pure as gold

But I need to keep my brush
And hold it in my hand
I want it ready to wear
If there's someone don't understand

So, cover me up Palls...
And thanks for your truly love
But,let me keep my brush
'Till I can love myself
For whoever I am....

Saturday, January 30, 2010

Segenggam Gundah....

Lamunan malam yang hiburkan mimpi menari-nari di pucuk bayang
Antarkan sebentuk rindu buat kekasih yang tak lagi dalam peluk
Lepaskan sepenat rasa letih untuk mencinta kembali
Akan sesosok wajah pemuas haus hati menggelora


Fatamorgana....
Rasa-rasanya itu yang menyelimuti benak ku dengan kabut pekat nya
Abaikan logika sehat yang selama ini jadi landasan pijak untuk ku menari

Vakum....
Entah otak ini telah menjadi kaku atau semua hanya perasaan beku hati ku
Seakan setiap detik waktu berlalu tak lagi memiliki makna untuk hidupku

Cinta....?
Apakah ini jawaban bagi tiap gundah dalam malam-malam sepi ku?

Mencumbu bayang malam....


Malam ini langit dini ku kembali berjelaga
Seakan mengucap apa yang hatiku rasa
Kabut menyelimuti sekujur jiwa
Dan hanya dingin yang hiburkan raga

Ah, Sang Malam....
Temaram mu yang tampan dalam kelam
Hanya siratkan rasa ku dalam diam
Dan sejukkan luka ku dalam muram

Entah siapa gerangan diriku sekarang
Seakan jiwa lama ku tlah lama hilang
Terpendam jauh dalam balutan tenang
Yang mungkin merasuk hingga ke tulang

Kabut....
Malam...
Hilang....
Tenang...
Dalam....

Dan masih kurindukan bayang wajah mu
Jauh dalam balutan bingkai rinduku
Meski mungkin hati ku tertinggal di masa lalu
Tetap ingin kucinta diri mu
Satukan hati sepanjang sisa umurku....

Sebilah sepi....


Aku dan sepi adalah satu
Bukan dua....

Karena jika dua,
Ia akan mencakarku
Dan aku mengigitnya
Saling menghancurkan....

Karena jika dua,
Ia akan membenciku
Dan aku akan menjauhinya
Saling melupakan....

Karena jika dua,
Ia akan kubuat menangis
Dan aku di buat nya bersedih
Saling menyakiti....

Karena jika dua,
Ia akan mencabik ku
Dan aku akan merobek nya
Saling membunuh....

Aku dan sepi adalah satu,
Bukan dua....

Aku dan sepi....
Selayak sebuah koin
Satu sosok, berbeda sisi
Bukan dua....

Monday, January 25, 2010

Lonesome......



Seorang teman baik mengetuk jiwa teduh ku
Menawarkan keramahan nya kembali
Bersama ketiadaan hati, dengan kehampaan diri
Nama nya adalah KEKOSONGAN


Seorang kawan lama mengetuk nurani kalbu ku
Menawarkan pertemanan sejati seperti masa itu
Bersama sejuk embun pagi, dengan senyap malam
Nama nya adalah KESENDIRIAN




Seorang sahabat mengetuk pintu ruang hatiku
Menawarkan uluran tangannya sekali lagi
Bersama keheningan sepi, dalam khidmat sunyi 
Nama nya adalah KESEPIAN


Seorang sahabat, kembali berdiri di depanku
Menawarkan semua yang pernah kulalui
Bersama ribuan detak waktu, maupun tetesan air mata
Dan kusambut ia kembali
Masuk ke dalam hatiku....


Namanya adalah KEDAMAIAN






PS: KESENDIRIAN ADALAH BUKTI KEKUATAN
      TAK MEMILIKI APAPUN
      TAK KEHILANGAN APAPUN
                                               (Zen)

Thursday, January 21, 2010

Pesonamu Dalam Bingkai Rindu ku..........


Ada secercah kehangatan yang sempat menyapa
Namun masih terasa beku dan dingin di dini malam ku
Gelap....
Gulita....


Impian sepiku melayang pada sesosok keindahan
Tundukkan jiwaku dalam sebentuk rindu
Akan hadir dan bayangmu


Inikah yang dinamakan cinta?
Rasa yang selama ini selalu kupertanyakan,
Mungkin juga kutakutkan....
Ataukah aku telah jatuh cinta?


Namun,siapkah diriku?
Ingkari luka hati yang pernah pedihkan diri....

Acuhkan puri megah yang pernah berdiri disana?

Yakinkah aku untuk menyingkirkan puing-puing ini?


Oh,kemana kah lamunanku berkelana?
Lewati dini ini sendiri berteman kabut....


Adakah aku telah benar-benar merindu bayangmu?
Nyatakan bahwa diri ini tak bermimpi.....
Di tengah kelam nya kabut dini hari.....
Andai semua tak hanya mimpi....





Monday, January 18, 2010

Sebuah sajak yang terpinta.....



Viona...
Indahnya nama itu bagi jiwaku
Otakku pun kemudian terbayang pada sosok anggun,
Namun lembut dan begitu mempesona....
Atas hatiku,
Atas rasa ku yang mulai membeku....


Lamunanku malam ini bergayut pada pohon rindu
Akan hadirmu, juga kecupmu....
Memanjakan raga kosongku yang mulai berdebu...


Apakah saat itu 'kan tiba?
Nanti, bilakah kau menjadi kekasih hatiku?


Detak detik jari waktu bergerak perlahan
Acuhkan diriku yang sedang menunggu datangnya lelap...


Sosokmu kembali menyapa malamku....
Anggun, lembut, indah, dan mempesona.
Raga ini mengerang dalam rindu
Ijinkan rasa yang dulu pernah ku punya hidup kembali,
Akan sebilah hati yang butuh dicintai,
Yang butuh dimiliki,
Untuk sepanjang sisa usiaku....

SAJAK JALAN PERPISAHAN



Selamat tinggal...
Deru angin beku
Dan aspal abu - abu...


Aku akan pergi,
Membenahi sepi,
Dan segala yang tak berarti...


Kelak semua duka bakal merah warna nya
Kelak semua rindu bakal menyeru ku


Selamat tinggal,
Segala kebisuan dan keakraban...
Endapkanlah kenangan
Di laut kita yang dalam...